Walking Up My World

Simple Things Can Make a Difference


Pernahkah anda bermain puzzle? Sebuah permainan yang mengasah kesabaran dan kecerdasan dalam merangkai potongan-potongan gambar kecil menjadi sebuah gambar utuh. Gambar puzzle banyak ragamnya ada yang lucu, ada yang indah, ada yang unik dan ada juga yang menyeramkan dan tentunya banyak sekali ragamnya sesuai dengan selera kita. Waktu kecil saya juga senang bermain puzzle, penuh tantangan dan selalu membuat saya penasaran untuk menyelesaikan permainannya. Yup, ada kepuasan tersendiri pada saat semua gambar tersusun sempurna.
Begitu juga dengan kehidupan, saya pun melihat kehidupan seperti sebuah puzzle. Potongan-potongan kejadian seperti potongan kecil puzzle yang membentuk gambaran utuh dari tiap kejadian yang saya lewati. Penuh kejutan, kadang saya terkaget, terheran, begitu indah Allah menyiapkan sebuah puzzle kehidupan untuk kita.
Salah satu kepingan puzzle yang ingin saya ceritakan disini adalah pada waktu saya mendapatkan beasiswa belajar Budaya Amerika dan Bahasa Inggris Intensive di Ohio University, USA. Melalui program ini, saya sungguh beruntung bertemu dengan banyak teman dari berbagai negara seperti Turkey, China, Korea, Jepang, Timur Tengah. Saya bisa bertemu dengan mereka karena kelas yang saya ikuti adalah kelas persiapan bahasa inggris sebelum mereka memulai perkuliahan di Jurusan yang mereka minati di Universitas. Saya juga bertemu orang-orang Indonesia yang kuliah di sana, tetapi yang sangat berkesan adalah bertemu dengan 19 orang teman yang pergi ke Ohio bersama-sama, kami menamakan diri kami Roller Coaster. Banyak hal yang saya pelajari dari mereka kesederhanaan, kesungguhan, perjuangan, impian, kekeluargaan, kekompakan, dan banyak lagi.
Akan tetapi, selama disana, saya dan Roller Coaster tidak ditempatkan satu kelas, kami terpisah dalam beberapa kelas. Saya sendiri di kelas tanpa seorang pun teman dari Indonesia. Weekend-lah waktu kami untuk berkumpul bersama dan waktu untuk menjelajahi Ohio. Beruntung, kami diberikan kesempatan dan diajarkan oleh PERMIAS (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat) Athens untuk bermain angklung di beberapa acara Internasional. Dari latihan bermain angklung ini, kami punya waktu lebih untuk bersama dan saling mengenal satu dan lainnya. Tidak hanya itu, latihan angklung ini juga menambah kedekatan kami dengan PERMIAS athens dengan cepat.
Ada 2 buah lagu yang kami tampilkan,  lagu Do Re Mi dan lagu daerah Rek ayo Rek. Lagu Do Re Mi merupakan lagu baru bagi saya dan sungguh sangat berkesan. Kami tampil di International Cultural Night, Sekolah Dasar di Athens dan di beberapa acara di Ohio University. Kami juga tidak bermain sendirian, kadangkala kami ditemani sahabat kami dari Malaysia yang kuliah di sana. Pertemanan kami dengan warga Malaysia juga sangat dekat, di tempat asing ini kami merasa bersaudara, bahasa yang tidak jauh berbeda dan tentunya Indonesia dan Malaysia yang masih satu rumpun etnis. Sungguh sangat kontras apa yang terjadi di tanah air pada saat itu, saling menghujat satu sama lain tapi disini kami menghargai satu sama lain.
Pengalaman bermain angklung di Amerika sungguh sangat berkesan bagi saya, selain karena kesempatan bermain angklung ini merupakan yang pertama bagi saya. Ditambah hal ini juga merupakan pengalaman pertama saya tampil di acara Internasional di negeri Paman Sam sehingga lagu-lagunya tidak terlupakan bagi saya sampai sekarang.
Di pertengahan tahun 2011, memori mengenai pengalaman saya ke Amerika terbuka kembali. Seorang teman, yang saya jumpai di Bandung memberikan saya sebuah DVD film. Sebuah film musikal keluarga dan sangat lawas berjudul the Sound of Music. Awal melihat cover DVD-nya saja membuat saya malas menonton, habis jadul banget hehe, tapi ia sedikit memaksa dan merekomendasikan film ini layak ditonton. Eh ternyata, soundtracknya gak asing di telinga. Membuat saya terkaget dan langsung menerawang jauh ke Ohio, dimana saya memainkan lagu Do Re Mi dengan angklung. Di film inilah, lagu Do Re Mi diperkenalkan termasuk lagu terkenal lainnya seperti Edelweiss, My Favorite Things dan The Sound of Music. Tidak hanya itu, film ini dinobatkan sebagai salah satu film musikal keluarga sepanjangan masa. Filmnya berlokasi dan dibuat di Austria, dengan settingan tahun pada saat Nazi mulai menguasai Jerman dan melakukan ekspansi ke Austria. Film ini juga merupakan kisah nyata yang disadur dari novel karya Maria von Trapp yang terinspirasi dari kisah hidupnya. Alhasil saya terkesan dengan film ini, selain film ini memang bagus dan yang lebih penting lagi soundtrack filmya memiliki ikatan emosional dengan saya. Karena film inilah saya jadi tahu sejarah lagu Do Re Mi.hehe
Tanpa di duga kepingan puzzle yang berkata kunci Do Re Mi ini semakin jelas terlihat. Diakhir tahun 2011 saya mendapat kesempatan terbang ke Jerman dan ditempatkan di Munich selama 1 bulan. Seorang teman Indonesia yang kuliah di Jerman mengajak saya dan teman--teman liburan ke Austria. Perjalanan dari kota Munich ke Austria hanya memakan waktu kurang lebih 2 jam tepatnya di Kota Salzburg. Dan Tahukan anda, ternyata Salzburg, Austria adalah tempat pembuatan film The Sound of Music. Saya pun terkaget dengan kebetulan ini dan langsung teringat lagu Do Re Mi yang pernah saya nyanyikan di Amerika. Kini, saya mengunjungi negera yang menjadi lokasi pembuatan filmnya. Oh saya terkaget-kaget dengan sebuah kebetulan yang tak pernah saya rencanakan. Yang bisa saya ucapkan adalah rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kesempatan mengunjungi negara-negara ini. Kesempatan ini juga saya gunakan untuk mengunjungi beberapa lokasi pembuatan film the Sound of Music.
Yah begitulah saya melihat hubungan dari satu peristiwa ke peristiwa yang lain, semuanya saling berhubungan seperti sebuah puzzle dengan potongan gambarnya. Mungkin lagu Do Re Mi biasa saja bagi orang lain, tapi bagi saya lagu ini menyimpan banyak kenangan dan membentuk kata kunci ke negara-negara yang pernah saya kunjungi. Entah.. kejutan apalagi yang Allah siapkan kedepan, hanya berucap syukur atas apa yang Allah berikan. Alhamdulillah, indahnya Allah membuat puzzle kehidupan. J

INDONESIA ENGLISH LANGUAGE STUDY PROGRAM (IELSP)

  1. Apakah IELSP itu?

Indonesia English Language Study Program adalah program beasiswa yang menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di universitas-universitas di Amerika Serikat selama 8 (delapan) minggu.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris peserta, khususnya dalam English for Academic Purposes. Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari secara langsung kebudayaan dan masyarakat Amerika Serikat karena peserta akan mengikuti program immersion dalam kelas internasional dimana mereka akan bergabung dengan peserta lain dari berbagai bangsa dan negara. Dalam program ini, peserta tidak hanya akan belajar Bahasa Inggris, namun juga akan mengikuti berbagai program kultural yang akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.

  1. Siapa yang berhak mendaftar?

IELSP terbuka untuk mereka yang berumur 19 – 24 tahun dan masih aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi mana pun di Indonesia dari berbagai jurusan. Pendaftar juga harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 470. Peserta terpilih juga harus bersedia untuk meninggalkan kuliah di tanah air selama 8 minggu karena akan mengikuti kursus intensif di Amerika Serikat selama waktu tersebut.

  1. Apa saja persyaratannya?

- berumur 19 – 24 tahun, dan

- aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi manapun di seluruh Indonesia (BELUM DINYATAKAN LULUS/MENEMPUH SIDANG KELULUSAN)

- memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 450 (bukan Prediction Test)

- memiliki prestasi akademik yang baik

- aktif dalam berbagai kegiatan atau organisasi

- memiliki komitmen penuh untuk segera kembali ke tanah air segera setelah program ini selesai

- tidak memiliki pengalaman belajar di Amerika Serikat atau negara lain selain Indonesia

- memiliki sifat-sifat: aktif, mandiri, bertanggung jawab, percaya diri dan berpikiran luas.

- Menguasai komputer

  1. Bagaimana cara mendaftar?

Untuk mendaftar, dapat mengambil formulir di kantor Indonesian International Education Foundation (IIEF), Menara Imperium Lt. 28 Suite B, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980. Formulir juga dapat di-download dari website IIEF di www.iief.or.id. Formulir boleh di fotokopi.

  1. Dokumen apa saja yang harus disertakan dalam formulir pendaftaran?

Pendaftar harus melampirkan dokumen-dokumen berikut dalam formulir pendaftaran yang telah dilengkapi:

- 1 (satu) buah pasfoto berwarna ukuran 4x6

- 1 (satu) buah fotokopi Kartu Identitas (KTP)

- 1 (satu) buah surat keterangan resmi dari universitas bahwa yang bersangkutan masih aktif terdaftar di universitas tersebut

- transkrip nilai dari semester 1

- 1 (satu) buah fotokopi Ijazah SMA (tidak perlu diterjemahkan)

- 1 (satu) buah fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) SMA (tidak perlu diterjemahkan)

- 1 (satu) buah Surat Referensi dari dosen di universitas – menggunakan form khusus yang terlampir dalam Formulir Pendaftaran. Form Referensi yang telah dilengkapi harap dimasukkan kedalam amplop tertutup dan disertakan bersama Formulir Pendaftaran yang telah dilengkapi. Surat Referensi dari Dosen Matakuliah Bahasa Inggris lebih baik.

- 1 (satu) buah fotokopi nilai TOEFL® (International TOEFL® atau TOEFL® ITP)

  1. Formulir ditujukan ke mana?

Formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan dialamatkan ke:

IELSP

Indonesian International Education Foundation (IIEF)

Menara Imperium Lt. 28 Suite B

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan

Jakarta 12980

(harap menuliskan IELSP di sudut kiri atas amplop)

  1. Kapan batas waktu pendaftaran?

Untuk Gelombang VII, formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan harus diterima oleh IIEF paling lambat tanggal 12 November 2009.

  1. Apakah saya harus sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat sebelum mendaftar?

Seseorang tidak perlu sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat untuk bisa mendaftar. Jika terpilih, peserta akan diberikan waktu untuk mengurus paspor. Visa Amerika Serikat akan diurus oleh IIEF sebelum keberangkatan. Perhatian: Penerima beasiswa dijadualkan untuk berangkat ke Amerika Serikat pada bulan Mei/Juni 2010. (catatan: keputusan hasil seleksi tidak dapat diganggu gugat)

  1. Apakah ada biaya tertentu yang harus saya bayar dalam program beasiswa ini?

Program ini merupakan beasiswa penuh, dan peserta tidak dipungut biaya apapun. Penerima beasiswa akan ditanggung seluruh biaya kecuali biaya pembuatan paspor.

  1. Kemana saya harus bertanya untuk mendapatkan informasi?

Untuk informasi dapat menghubungi:

Indonesian International Education Foundation (IIEF)

Menara Imperium Lt. 28 Suite B

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan Jakarta 12980

Telp: 021 – 831 7330,Fax: 021 – 831 7331 (pada jam kerja)

Email: scholarship@iief.or.id

Aku Bersyukur mendengar  anggota keluargaku ngomel-ngomel di rumah,
berarti aku masih punya keluarga yang utuh.
Aku bersyukur merasa lelah dan pegal linu setiap sore,
sebab itu berarti aku mampu bekerja keras.
Aku bersyukur m
embersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah,
karena itu berarti aku dikelilingi teman-teman.
Aku bersyukur p
akaianku terasa agak sempit,
karena itu berarti bahwa makanku cukup kenyang.
Aku bersyukur m
encuci dan menyetrika tumpukan baju,
sebab itu berarti aku memiliki pakaian.
Aku bersyukur
membersihkan halaman rumah, membersihkan jendela, memperbaiki talang dan got,
karena itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
Aku bersyukur d
uduk kembali di kantor, berarti masih ada perusahaan yang mau memperkerjakan aku
bahkan perusahaan masih mampu membayar gaji setiap bulannya.
Aku bersyukur m
endengar nyanyian suara yang fals,
karena itu berarti aku bisa mendengar.
Aku bersyukur m
endengar bunyi jam alarm dipagi hari,
sebab itu berarti aku hidup.
Aku bersyukur karena Allah selalu memelihara aku, mengasihi aku,
memberiku rejeki dan karunia-NYA setiap saat.
Dan (ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” QS.Ibrahim 7

About this blog

welcome to my blog...
just wait... I'll post some